Blitarberkemajuan – PC Fatayat NU dan PDNA Kota Blitar mencetak sejarah baru sinergi kepemudaan putri di Kota Blitar. Bertempat di Auditorium Perpustakaan Bung Karno (PBK), kedua organisasi kepemudaan ini menggelar kegiatan akbar bertajuk “Dialog Kebangsaan dan Ziarah Makam Bung Karno”.
Acara yang dihelat pada Sabtu (22/11) ini berhasil menyedot antusiasme lebih dari 150 kader dari Fatayat NU dan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kota Blitar. Kegiatan ini merupakan kolaborasi apik dengan Perpustakaan Bung Karno melalui program unggulannya, Bung Karno Pelita (Penggerak Literasi) Bangsa. Dialog ini juga menegaskan komitmen bersama dalam memajukan literasi dan nilai-nilai kebangsaan.
Salah satu puncak acara yang menjadi sorotan adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PC Fatayat NU dan PDNA Kota Blitar. Kesepakatan ini menjadi landasan formal bagi kedua organisasi untuk bersinergi dan bertumbuh bersama dalam tiga pilar utama: pendidikan, sosial, dan kesehatan.
Ketua TP PKK Kota Blitar, Kharisa Rizqi Umami Muhibbin, S.Pd, yang hadir sebagai keynote speaker, menyambut baik inisiatif strategis ini. Dalam keynote speech-nya, beliau menyampaikan apresiasi mendalam terhadap langkah nyata yang diambil oleh Fatayat NU dan Nasyiatul Aisyiyah.
“Sinergi ini adalah wujud nyata dari semangat persatuan yang dicontohkan para pendiri bangsa. Dengan bersatu, Fatayat dan Nasyiatul Aisyiyah telah melakukan literasi yang akan membawa kebaikan,” ujar Ibu Kharisa.

Setelah keynote speech ada sesi Dialog Kebangsaan yang berjalan hangat dan penuh wawasan. Dialog ini menampilkan tiga panelis. Aisyatul Azizah, M.H. (Ketua PC Fatayat NU) fokus membahas peran strategis perempuan muda Nahdliyin dalam menjaga keutuhan bangsa.
Emi Triwijayanti, SKM. (Ketua PDNA) mengulas kontribusi kader Aisyiyah dalam mencetak generasi muda yang berakhlak dan berwawasan kebangsaan. Sementara itu, Budi Kastowo, SE. (Pustakawan Perpustakaan Bung Karno) memberikan perspektif tentang bagaimana nilai-nilai kepeloporan dan kepemimpinan Bung Karno dapat dijadikan inspirasi bagi kader muda.
Usai berdialog, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan agenda yang sarat makna spiritual dan kebangsaan, yaitu Ziarah ke Makam Bung Karno. Ratusan kader Fatayat NU dan NA beriringan menuju pusara Proklamator, melaksanakan doa bersama sebagai wujud penghormatan atas jasa-jasa besar Sang Fajar.
“Ziarah ini bukan sekadar rutinitas, tetapi juga napak tilas untuk mengingatkan kita tentang perjuangan dan pengorbanan Bung Karno. Semangat beliau harus kita warisi dan implementasikan melalui sinergi yang baru saja kita sepakati,” tutur salah satu panitia.
Melalui sinergi antara dua organisasi perempuan muda berbasis Islam ini, diharapkan lahir program-program unggulan yang berdampak luas, serta mencetak generasi muda yang unggul, religius, dan berjiwa nasionalis sejati. (Dzn)