
Pelatihan membaca Al-Quran menggunakan metode tajdied diadakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Blitar dengan pengajar Ustadz Misbahul Munir, salah satu anggota tim penyusun. Pelatihan dilaksanakan tiga hari, mulai tanggal 13-15 Oktober 2023 di aula SMA Muhammadiyah 1 Blitar. Peserta sebanyak 40 orang terdiri dari pimpinan Aisyiyah, pimpinan ortom, dan Amal Usaha Muhammadiyah.
Ustadz Misbahul Munir menjelaskan, metode tajdied merupakan metode belajar membaca Al-Quran yang sudah lama dikembangkan oleh Muhammadiyah Jawa Timur. Ketika Ustadz Munir mengenalkan kunci 1-5 dengan bernyanyi disertai gerakan, peserta menjadi antusias mengikuti.
Saya bawa lidi ini hanya untuk buru kutu
Sudah jadi hama qota yang sembunyi di shofa jaza
Saya bawa lidi ini untuk buru kutu hama qota
Buru kutu hama qota yang bersembunyi di shofa jaza
Ustadz Munir menjelaskan jangan pernah memberi tahu santri jika kesulitan membunyikan kata. Cukup beri pancingan dengan mengingatkan kata kuncinya saja (Mnemoik).
Selanjutnya beberapa peserta diminta untuk memeragakan cara mengajar secara klasikal. Nah, di sinilah hebohnya baru terasa. Peserta yang nervous membuat praktik mengajarnya ada yang salah. Misalnya, seharusnya dibaca sasyadholan dibaca sayadholan. Kontan saja peserta lain yang menjadi murid tertawa dan mengingatkan.
—
Liputan: Arin Al-Aziz
Editor: Rozak Al-Maftuhin