Program “Orang Tua Mengajar” yang diadakan di TK ABA 4 Kota Blitar terus menuai respons positif dari orang tua dan siswa. Program ini telah berjalan sejak tahun 2022 dan melibatkan orang tua secara aktif dalam mendampingi anak-anak belajar di kelas. Pada tahun ajaran baru 2024/2025, program tersebut kembali dimulai pada bulan Agustus 2024. Program dilaksanakan secara rutin pada hari Jumat pekan ke-3. Pada setiap sesi, terdapat dua orang tua, yang berpartisipasi menjadi pengajar di kelas.
Program ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi orang tua untuk terlibat lebih dalam di lingkungan pendidikan. Tetapi juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara sekolah dan wali murid. Menurut Shinta Ari Hardianti, S.E, S.Pd selaku Kepala Sekolah TK ABA 4 mengungkapkan tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman orang tua bahwa setiap anak memiliki potensi dan kehebatan masing-masing.
“Kami berharap para bunda dapat menyadari bahwa setiap anak itu hebat, sehingga tidak perlu membanding-bandingkan kehebatan anak ketika dirumah,” ujar Shinta.
Suasana Baru di Kelas dan Pengalaman Tak Terlupakan Bagi Orang Tua
Dyah Sofia Ningsih, selaku ketua paguyuban wali murid Kelompok A menyambut baik program ini. Bunda dari ananda Dzaki tersebut menyampaikan bahwa para bunda sangat antusias mengikuti program orang tua mengajar. Mereka merasakan pengalaman baru yang tak ternilai ketika berinteraksi dengan anak-anak di kelas.
Sejalan dengan harapan Shinta, Bunda Dzaki menyampaikan manfaat besar yang diperoleh dari program di kelas ini. Selain lebih memahami kemampuan masing-masing anak, menurutnya, program ini memunculkan rasa empati yang lebih terhadap guru-guru di sekolah. Empati terhadap guru semakin meningkat, karena mereka menyadari betapa kompleksnya mengajar anak-anak di usia dini.
“Orang tua jadi lebih memahami karakter teman-teman dari putra/putrinya karena berinteraksi langsung di kelas. Banyak juga yang menyadari bahwa ternyata tidak mudah menjadi guru untuk anak-anak usia dini,” jelas bunda yang berkacamata tersebut.
Selain itu, Sofi menambahkan bahwa program “Orang Tua Mengajar” ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para orang tua, tetapi juga mempererat hubungan antar warga sekolah. Mereka saling bertukar pandangan, mendiskusikan metode pembelajaran, dan saling memberikan dukungan dalam mendidik anak-anak mereka. Para orang tua yang telah mengikuti program ini merasakan perubahan positif dalam cara mereka memandang pendidikan anak usia dini.
Tidak hanya orang tua yang merasakan manfaat dari program ini, tetapi juga anak-anak yang terlibat langsung di dalamnya. Menurut keterangan dari Bunda Dzaki, sepulang sekolah Dzaki menunujukkan antusiasme bahwa di sekolah ada “bu guru baru.” Momen-momen ini memberikan pengalaman berbeda bagi anak-anak. Kehadiran orang tua di kelas memberikan variasi suasana belajar yang lebih menyenangkan dan penuh warna.
Mendorong Kolaborasi Lebih Baik antara Sekolah dan Orang Tua
Menurut Herwanti selaku guru kelas, Program “Orang Tua Mengajar” di TK ABA 4 juga memainkan peran penting dalam mengurangi peluang kesalahpahaman antara sekolah dan orang tua. Dengan terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, orang tua dapat melihat secara langsung bagaimana proses pendidikan berlangsung dan bagaimana karakter anak-anak berkembang di dalam lingkungan sekolah. Mereka menjadi lebih memahami tantangan dan tanggung jawab yang dihadapi oleh para guru, sehingga komunikasi antara kedua pihak dapat berjalan lebih lancar.
“Kami ingin para orang tua tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga menjadi bagian dari proses pendidikan anak mereka. Program ini juga merupakan salah satu cara bagi sekolah untuk menunjukkan transparansi dalam metode pendidikan dan pendekatan yang digunakan dalam mendidik anak-anak,” papar guru yang pernah menjadi kepala sekolah tersebut.
Dengan antusiasme yang besar dari orang tua, program ini berpotensi menjadi model kolaborasi yang sukses antara sekolah dan keluarga. Sofi, sebagai ketua paguyuban, berharap program ini dapat berjalan lancar hingga kelulusan anak-anak nanti. Ia yakin bahwa program ini akan terus memberikan manfaat, baik bagi anak-anak, orang tua, maupun para guru di TK ABA 4.
“Kami akan mengatur jadwalnya agar setiap bulan selama dua tahun kegiatan ini terus berjalan. Semoga semua bunda bisa merasakan pengalaman menjadi guru di kelas putra-putrinya, sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh semua,” pungkasnya.
Penulis: Dzun Nuraini Aziz