Namanya Haqmadi atau yang lebih akrab disapa Adi sudah dikenal Kota Blitar terutama di masjid At-Taqwa Muhammadiyah kota Blitar. Karena sejak masih berusia remaja sudah terbiasa menjadi muadzin sholat Jum’at, imam shalat wajib dan shalat tarawih.
Memilih sekolah dari playgroup sampai universitas di Muhammadiyah. Bermula dari PG ABA Jiwut, TK ABA Kota Blitar, SD Muhammadiyah Kota Blitar, MBS Jombang, SMA Muhammadiyah Ponorogo sekaligus mondok di PPTQ Ahmad Dahlan Ponorogo kemudian meneruskan kuliah beasiswa di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Ia memilih tahfidz Alquran sebagai tujuan utama sebab akan dijamin oleh Allah untuk prestasinya, kehidupannya, pun akan diangkat derajatnya oleh Allah. Meski demikian, bukan menjadi alasan bagi Adi untuk tetap berprestasi di mata pelajaran umum.
Saat Adi lulus SD, ia sudah memiliki hafalan al-Quran 1 juz, kemudian melanjutkan hafalan di MBS Jombang 8 juz, dan kelas 3 SMA sudah hafal 30 juz. Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Adi mengambil fakultas kesehatan masyarakat melalui beasiswa tahfidz.
Pada semester 1 di UAD, Adi sudah ditunjuk sebagai ketua-tim Tim PKM. Spidu Game merupakan hasil karyanya bersama empat rekan setim-nya. Spidu Game merupakan media belajar dan bermain untuk membentuk dasar keimanan dan akhlak bagi anak-anak muslim.
Selain berfokus pada hafalan dan prestasi akademik, untuk meningkatkan ketrampilan berorganisasi Adi juga mengikuti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Tentunya ini menunjukkan bahwa Adi benar-benar sosok yang berhasil dikader oleh orang tuanya agar menjadi kader militan di Muhammadiyah.
Adi dan tim kemudian mengikuti lomba non Pimnas bidang kewirausahaan di Universitas Padjadjaran Bandung dengan Spidu game-nya. Acara yang berlangsung 27 – 30 November 2023 itu kemudian membuahkan hasil diumumkannya Tim Adi sebagai pemenang Juara 2.
Bangga sekolah di Muhammadiyah dari PG hingga perguruan tinggi Muhammadiyah yang akhirnya bisa berprestasi dan berakhlakul karimah, bermanfaat untuk dirinya, keluarga, negara dan agamanya. Jangan takut jangan ragu menyekolahkan anak cucu di Muhammadiyah.
Catatan: Haqmadi, 2 dari kanan memegang trofi (lihat di foto).
—
Liputan: Sri Widodo
Editor: Majelis Pustaka dan Informasi